Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
16 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Jalan Lintas Sumatera Ini Padat Gelandangan dan Pengemis

Jalan Lintas Sumatera Ini Padat Gelandangan dan Pengemis
Sejumlah anak gelandangan ikut ditertibkan anggota Satpol PP Mandau dan UPT Dinas Sosial Mandau beberapa waktu lalu.
Senin, 13 Juni 2016 10:44 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Sangat disayangkan, kemajuan teknologi saat ini tidak diiringi dengan meningkatnya moralitas masyarakatnya sendiri. Bahkan cenderung menjadi suatu degradasi nilai moral. Tidak kita pungkiri lagi, setiap hari masih banyak kita temui gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di setiap lampu merah serta areal pertokoan.

Di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau kelompok gelandangan dan pengemis ini terlihat ada disepanjang Jalan Hangtuah yang merupakan Jalan Lintas Sumatera. Pemandangan yang tidak mengenakan ini sudah berlangsung sejak lama karena tidak ada aturan yang membuat mereka jera menjalankan profesi tersebut.

'Penyakit masyarakat' yang sedang booming ini seperti profesi yang tidak sulit. Ironisnya peminta-minta serta pengamen itu tidak hanya orang-orang tua renta, orang cacat atau anak-anak kecil tetapi orang dewasa yang masih berumur masa kerja maksimal.

"Banyak dari mereka yang masih produktif dan kuat untuk bekerja. Namuns senang dan tidak malu menjalani profesi sebagai gelandangan dan pengemis ini. Mereka yang menjalankan profesi ini mayoritas masyarakat lokal," kata Kepala UPT Dinas Sosial Kecamatan Mandau, Tengku Nurhasanah kepada GoRiau.com, Senin (14/6/2016).

Menurut Tengku Nurhasanah, alasan para gepeng yang selalu terjaring razia tidak lain dari ekonomi saat ini. Dengan melakukan profesi itu, memudahkan mereka mendapat uang.

"Mental masyarakt Indonesia yang dulunya mempunyai semangat juang tinggi, sekarang tidak sedikit yang bermental peminta-minta. Para gepeng yang masih potensial ini membuat resah masyarakat. Masyarakat dihimbau untuk tidak memberikan sedekah kepada mereka," tutupnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/