Home  /  Berita  /  Umum

Ini Pesan Keluarga Besar Minang di Aceh Ketika Bertemu Walikota Padang

Ini Pesan Keluarga Besar Minang di Aceh Ketika Bertemu Walikota Padang
Wako Padang H. Mahyeldi ketika berbicara saat bertemu Ikatan Keluarga Aceh Minang. (Humas Padang)
Jum'at, 27 Mei 2016 07:43 WIB

BANDA ACEH - Ikatan Keluarga Aceh Minang (IKAMI) menitip pesan kepada Walikota Padang. Pesan untuk kebaikan Sumatera Barat itu disampaikan Ketua IKAMI saat temu ramah antara Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo dengan seluruh perantau Minang di rumah salah seorang perantau, Zulkifli, di Lampaseh Kota, Banda Aceh.

Temu ramah tersebut di sela-sela kegiatan Raker Komwil I Apeksi di Banda Aceh, Rabu (25/5/2016). Dalam pertemuan itu, Ketua IKAMI, Syafril Syarif, menyampaikan selamat datang kepada Walikota Padang berserta rombongan lainnya. “Selamat datang, inilah daerah yang dilanda gempa dan tsunami 12 tahun lalu, dan inilah sisa ‘urang awak’ yang masih hidup dan diberi rahmat,” katanya.

Syafril menyebut, bahwa sejak beberapa waktu belakangan ini cukup banyak mahasiswa asal Sumatera Barat yang menimba ilmu di Aceh. Jumlah mereka cukup banyak, mencapai 700 orang. Namun sayangnya, mereka kerap kewalahan karena tidak ada tempat menetap awal saat tiba di Aceh.

“Karena itu kami meminta kepada Pemprov Sumbar atau Pemko Padang agar dapat mendirikan aula di sini sebagai tempat mahasiswa berkumpul sebelum mendapat tempat tinggal tetap,” katanya.

Selain itu, IKAMI juga berharap agar pendidikan Sumatera Barat kembali maju seperti dulu. Syafril menyebut, dulunya IKIP Padang (kini UNP), merupakan perguruan tinggi pertama yang ada di luar pulau Jawa. Namun seiring perjalanan waktu, pendidikan Sumatera Barat justru merosot. “Pada tes uji kompetensi guru tahun kemarin, Sumatera Barat berada di peringkat kedelapan. Kita inginkan sebagian pulau Jawa kalah oleh kita,” harapnya.

IKAMI juga menginginkan jumlah pengangguran berkurang di Sumatera Barat. Karena itu, agar tidak terjadi pengangguran, setiap angkatan kerja yang ada disalurkan menjadi pedagang kaki lima. Sebab jiwa dagang paling tinggi adalah warga Minang.

“Makanya laboratorium pedagang itu adalah pedagang kaki lima. Kami juga harapkan Sumatera Barat membatasi pendirian mall,” sebut Syafril yang adalah mantan guru ini.

Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo mengungkapkan rasa bangga dan kompaknya para perantau yang ada di Aceh. Menurut Walikota, para perantau tersebut sudah memberi kontribusi kepada Sumatera Barat.

Selain itu, Walikota juga mengatakan bahwa laboratorium para pengusaha sukses yang ada di Tanah Abang, Jakarta, dulunya yakni pedagang kaki lima. Walikota mencontohkan, usai dilanda gempa beberapa waktu silam, ekonomi Padang cepat pulih. Salah satunya memang berkat eksistensi pedagang kaki lima.

Dalam kesempatan itu Walikota Padang juga menyampaikan pembangunan yang telah dilakukan Kota Padang dalam beberapa waktu belakangan ini. Tak lama lagi, Padang juga akan memiliki objek wisata yang terintegrasi yakni Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang. (Charlie/Mursalim)

Editor:Calva
Kategori:Umum, GoNews Group, Padang, Rantau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/