Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
19 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
3
Pompa Semangat Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade, Erick Thohir: Kasih Lihat Kita Bangsa Yang Kuat
Sepakbola
27 menit yang lalu
Pompa Semangat Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade, Erick Thohir: Kasih Lihat Kita Bangsa Yang Kuat
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Korban Awan Panas Sinabung Bertambah Menjadi Sembilan Orang, Ini Penjelasan BNPB

Korban Awan Panas Sinabung Bertambah Menjadi Sembilan Orang, Ini Penjelasan BNPB
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. (istimewa)
Minggu, 22 Mei 2016 07:34 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Korban jiwa awan panas letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara bertambah. Data sementara dari BPBD Karo, terdapat 9 orang terlanda awan panas, dimana 6 orang meninggal dunia dan 3 orang kritis dengan luka bakar terkena awan panas.

Semua korban, Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, saat ini sudah berada di RS Efarina Etaham Kabanjahe. "Semua korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas pada Sabtu (21/5/2016) pukul 16.48 Wib," ungkap Sutopo kepada GoNews Group, Minggu (22/05/2016) pagi.

Adapun ama korban meninggal dan luka-luka yakni

Meninggal:1. Karman Milala (60).2. Irwansyah Sembiring (17).3. Nantin Br. Sitepu (54).4. Leo Perangin-angin.5. Ngulik Ginting.6. Ersada Ginting (55).

Luka-luka:1. Brahim Sembiring (57).2. Cahaya Sembiring (75).3. Cahaya br Tarigan (45).

Saat ini kata Suropo, Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat. "Tidak diketahui secara pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian luncuran awan panas. Harusnya tidak ada aktivitas masyarakat. Namun sebagian masyarakat tetap nekat berkebun dan tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya. Alasan ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa Gamber tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya," tukasnya.  

Pencarian korban menurutnya, dilakukan dengan tetap memperhatikan ancaman dari erupsi Gunung Sinabung.

"Desa Gamber berada pada radius 4 km di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, Desa Gamber tidak boleh ada aktivitas masyarakat karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, bom, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/