Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
19 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
18 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
17 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
18 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
6
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
1 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Sumbang Kenaikan Inflasi, Gubernur Sumbar Ajak Warga Kurangi Makan Jengkol Saat Bulan Puasa dan Lebaran

Sumbang Kenaikan Inflasi, Gubernur Sumbar Ajak Warga Kurangi Makan Jengkol Saat Bulan Puasa dan Lebaran
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ketika diwawancari wartawan didampingi Kepala BI Sumbar Puji Atmoko.
Selasa, 10 Mei 2016 16:40 WIB
Penulis: Calva
PADANG - Harga jengkol yang tetap mahal di pasaran dan signifikan menyebabkan terjadinya inflasi di Sumbar, warga diminta konsumsinya dikurangi. Bahkan saat bulan puasa dan jelang lebaran, harga jengkol jelas akan tambah mahal, karena tingginya konsumsi masyarakat.

Hal ini dikatakan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, saat berbicara pada acara pertemuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Padang, Selasa (10/5/2016). Tampak dalam acara para kepala daerah, BPS, pelaku ekonomi dan Kepala Perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko.

Kampanye pengurangan makan jengkol, juga bisa dilakukan melalui tokoh agama, karena makan jengkol hukumnya makruh. Hal yang makruh, kalau ditinggalkan berpahala dan dikerjakan memang tidak berdosa.

"Namun karena kebiasaan, di Sumbar, berapapun mahalnya jengkol juga dibeli, karena tidak enak makan tanpa jengkol," kata gubernur.

Sedangkan berbicara inflasi, gubernur minta seluruh kepala daerah mengantisipasinya dengan selalu melakukan ketersediaan komoditi di pasar, seperti beras, cabai, BBM, telur ayam ras, daging ayam ras.

"Kepala daerah harus mengawasi ketersediaan pasokan berbagai komoditi di pasaran, guna mencegah terjadinya inflasi saat bulan puasa dan lebaran," kata Irwan.

Sedangkan soal naiknya tiket pesawat saat bulan puasa dan lebaran, dan mengakibatkan angka inflasi, gubernur akan menyurati Menhub RI soal tarif atas dan tarif bawa harga tiket. Juga, akan meminta perusahaan penerbangan bisa ditambah jumlah penerbangan alias extra flight saat bulan puasa dan lebaran.

Namun demikian, datangnya bulan puasa dan lebaran harus disyukuri dan disambut denfan baik, apalagi kedatangan para perantau ke kampung.

"Yang jelas perantau yang pulang akan bawa uang dan akan dibelanjakan di kampung. Ini akan menambah peredaran uang di Sumbar. Makanya, ketersediaan komoditi untuk dimakan atau dibeli harus tetap stabil," kata Irwan. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/