Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
14 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Belum Ada Pejabat PNS yang Berani Jadi Balon Walikota Payakumbuh

Belum Ada Pejabat PNS yang Berani Jadi Balon Walikota Payakumbuh
Yudilfan Habib, Koordinator Forum Peduli Luak Limopuluah
Minggu, 17 April 2016 20:01 WIB
Penulis: Bayu De Nura
PAYAKUMBUH--Para bakal calon (Balon) Walikota-Wakil Walikota Payakumbuh periode 2017-2022 sudah mulai bergeleria mencari kereta pengusungnya. Namun, sejak dibukanya pendaftarn balon oleh beberapa partai politik (Parpol), belum terdengar satupun bagi kita para pejabat Luak Limopuluah (Payakumbuh-Limapuluh Kota) yang berani mendaftar.
 

“Anehnya, dalam bursa PIlkada periode tahun ini tak satupun PNS yang berani mendaftar sebagai balon. Kebanyakan yang berminat jadi pemimpin di tanah kelahirannya ini  banyak dari perantauan. Padahal yang tahu dengan kampungnya sendiri adalah PNS, “ujar Peduli Luak Limopuluah Yudilfan Habib kepada sejumlah wartawan di Balai Wartawan (BW), Sabtu (16/4).
 
Kita yakin, dari sekian banyaknya pengusaha dan anggota DPRD Payakumbuh dan Provinsi yang telah mendaftar ke beberapa parpol itu, dapat dipastikan satu atau dua orang balon bakal melirik birokrasi yang mampu untuk menjadi pasangannya.
 
Tetapi, dikarenakan tidak satupun yang berani muncul, jelas saja membuat binggug kandidat lainnya untuk memilih berpasangan dengan PNS. Biasanya, setiap pengusaha yang berada diperantauan, terlebih dahulu dia akan melirik PNS untuk berpasangan. Karena PNS adalah sangat dikenal dan mengenal apalagi PNS sangat tahu dengan aturan administrasi.
 
Kita contohkan saja pejabat PNS yang potensi untuk kemajuan Payakumbuh kedepan itu diantaranya H. Yendri Tomas (Sekdakab Limapuluh Kota), Husin Daruhan Dt. Mangkuto suku Guci, (Kadis Sosial dan Tranaker Limapuluh Kota), Atur Satria Dt. Parpatiah Sabatang suku Bodi (Mantan Sekwan dan Camat), Resnulius (Kepsek SMAN 5 Payakumbuh).
 
Setelah itu, nama Amriul Dt. Karaing (Asisten II Setdako Payakumbuh), disamping dia pejabat, juga sebagai tokoh di Payakumbuh. Kepiawaian Amriul dalam bekerja cukup bagus dan berbaur dengan masyarakat cukup tinggi. Dan Marta Minanda (Kadis PU Payakumbuh) dan banyak lagi pejabat lainnya yang sangat cerdas.
 
Sebanyak 6 orang pejabat PNS Luak Limopuluah yang disebut-sebut mampu menjadi pemimpin itu, kita harapkan agar tidak surut dalam bursa pencalonan Walikota ataupun Wakil Walikota Payakumbuh. “Kita masih ingat, tahun 2007 lalu, sosok Husin Daruhan pernah dilirik Masrul Malik dan Benny Muchtar, kini kemana dan dimana dia,”tanya Habib.
 
“Setelah itu, nyaris setiap hari, kita juga mendengar desas desus para balon sedang melirik Atur Satria Dt. Parpatiah Sabatang untuk berpasangan. Namun, hingga kini belum terdengar bagi kita figur Atur Satria mendaftar ke parpol. Sangat disayangkan, jika  kesempatan emas ini tidak dimamfaatkannya, “jelas Habib lagi, seraya mengajak PNS yang mampu itu untuk maju.
Mendengar nama Husin Daruhan disebut-sebut berpeluang besar untuk dilirik balon dari kalangan pengusaha dan anggota DPRD, Koran ini mencoba meminta keterangannya. Menurut Husin Daruhan, alasan tidak maju dalam bursa Pilkada Payakumbuh tahun ini, karena aturan PNS masuk sebagai bursa pencalonan resikonya sangat tinggi.
 
Sebetulnya, lanjut Husin. Selain resiko tinggi juga perlu kajian yang matang bagi PNS masuk keranah politik. Tentu ada kajian yang mendalam terhadap plus minusnya. Sedangka kepastian dukunganpun tidak jelas karena diduga banyak yang “abu-abu”.
 
“Kemudian, apalah dayanya seorang pejabat maju sebagai balon Walikota atau Wakil Walikota, dimana dan kemana mereka mencarikan biaya untuk kos politik. Sementara kos politik sangat dibutuhkan, bahkan sangat dipelukan sekali karena kita butuh sentuhan yang jelas dari masyarakat, “ujar Husin.***
 
 

Editor:M.Siebert
Kategori:Politik, GoNews Group, Payakumbuh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/