Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Lahir tanpa Batok Kepala, Balita Siti Aisyiah di Pasaman Barat Butuh Perhatian

Lahir tanpa Batok Kepala, Balita Siti Aisyiah di Pasaman Barat Butuh Perhatian
Sabtu, 09 April 2016 11:02 WIB

SIMPANG EMPAT - Seorang balita anak nagari Pasaman Barat, yang tinggal di jorong Gadang Jaya, Nagari Kinali Siti Aisyiah berusai 2 Tahun, buah hati dari keluarga yang kurang mampu Surkarmi dan Ahmad Saifudin kini sedang butuh perhatian semua pihak. Karena anak hingga kini hidup tanpa memiliki tempurung kepala. Bagian kepala balita itu tidak seperti kepala  400 ribu lebih kepala masyarakat Pasaman Barat. Dari bagian kepala balita malang ini terjurai seuntai anggota tubuh bagian kepala yang tidak pasti apa namanya. Kondisinya memiriskan sekali.

Tidak hanya itu, penderitaan sang balita ini, bibirnya juga terlihat sumbing dengan belahan yang cukup lebar, hingga membuat sang ibu sulit untuk memberinya minum sperti puluhan ribu balita yang ada di setiap nagari se Pasbar. Namun demikian sebagai sang ibu Sukarmi tidak pernah lelah mengurusi anaknya sejak 2 Tahun lalu . Dia bersama suaminya Ahmad Saifudin , selalu menjaga titipan illahi itu dengan penuh kasih sayang sekuat tenaga mereka berusaha agar siti Aisyah bisa sehat dan hidup seperti anak nagari lain yang ada di kabupaten yang banyak dihuni investor sukses itu.

Tapi sayang seribu sayang kasih sayang, kedua orang tua bocah tak bisa mengobati anaknya ke rumah sakit. Sebab ayah dan ibu siti aisyah tidak memiliki uang untuk membayar perobatan sang buah hatinya yang malang itu. Menurutnya salah seoarang warga kinali Syahrial CAN (43) yang mengaku terus mengikuti perjalanan hidup keluarga korban sejak 2 Tahun lalu, usaha Sukarmi dan Ahmad Syafudin untuk dapat mengobati buah hati, hingga kini belum bisa dilakukan.

Kejadian ini bahkan sudah menjadi berita media sampai tingkat nasional. Ia menghimbau semua pihak, termasuk Pemkab Pasaman Barat dan elemen masyarakat, tegugah hatinya membantu beban keluarga ini, katanya dikutip dari pasamanbarat.go.id. (humas)

Editor:Calva
Sumber:Pasamanbaratkab.go.id
Kategori:Pasaman Barat, GoNews Group, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/