Sambut Imlek di Tahun Monyet, Kawasan Pecinaan Pondok Padang Penuh Warna Merah
Penulis: Calva
PADANG - Menyambut tahun baru Imleks 2567 yang jatuh tanggal 8 Februari 2016 mendatang, pernak-pernik merah menghiasi kawasan Pecinaan di Pondok Padang Selatan, Kota Padang, Sumbar. Rumah, toko, kedai minuman hingga Vihara dan Klenteng dihiasi lampu lampion merah khas Tiongkok. Kawasan ini memang dikenal sebagai kawasan etnis Tionghoa di Kota Padang.
Keberadaan etnis Tionghoa di Padang, diperkirakan sudah berlangsung sebelum kota ini lahir atau bahkan jauh sebelum itu. Warga keuturunan Tiongkok ini datang ke Ranah Minang saat itu melalui misi dagang bersama VOC.
“Namun, misi dagang yang dibawa waktu itu ikut mendapat perlawanan dari warga lokal Minang yang juga berjiwa dagang. Saingan berlangsung hanya dalam dalam dunia perdagangan,” kata Sejarawan Universitas Andalas (Unand), Gusti Asnan sebagaimana dilansir harianhaluan.com, Kamis (28/1/2016) di Padang.
Bahkan, etnis Tionghoa ini juga pernah tercatat ikut bejuang di Kota Padang. Hanya saja kisah ini tidak tercatat dengan jelas, mengingat waktu itu banyak tokoh-tokoh besar dari Sumbar yang memang sangat hebat dalam perjuangan di Sumbar kala itu.
“Kita memang tidak bisa pungkiri hal ini, kalau mereka memang ikut berjuang dengan kita. Ini harus kita hargai tentunya,” kata guru besar Unand itu.
Saat ini, etnis China ini banyak bermukim di Kota Padang, Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang Panjang. Di Padang Panjang, jumlah warga turunan Tionghoa makin menyusut. Berdasarkan data yang diperoleh, warga turunan Tionghoa hanya 60 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 300 jiwa.
Menurut Ketua Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Kota Padang Panjang, Henky Komara, penyusutan jumlah etnis Tionghoa ini karena sebagian besar anak-anak mereka berkarir atau membuka usaha di berbagai kota di tanah air. Orangtua mereka ajak serta.
Sedangkan di Bukittinggi, pemukiman etnis Tionghoa menyebar di sejumlah kelurahan. Kelurahan Benteng Pasar Atas adalah kelurahan yang paling banyak dihuni etnis Tionghoa. Bahkan di Kampung Cina terdapat warga Tionghoa sekitar 200 orang.
Menurut Kepala Kantor Kesbangpol Bukittinggi, Joni Feri, meski Bukittinggi sangat heterogen dihuni multi etnis atau beragam suku bangsa, namun jauh dari konflik dan pertikaian antaretnis. Sebab kebaragaman etnis itu justru menjadi suatu kekuatan dalam membangun Kota Bukittinggi yang lebih maju ke depannya.
Sementara di Padang, menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Wedistar, etnis Tionghoa ini jumlahnya mencapai 12.000 jiwa. Mereka umumnya berdomisili di kawasan Pondok. Ada dua organisasi pecinaan di Sumbar, yakni Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan Himpunan Bersatu Teguh (HBT).
Sementara itu, Tahun dalam kalender Tahun Baru Tiongkok sebagai Tahun monyet api. Ahli feng shui, Marites Allen, akhir tahun 2015 lalu mengadakan konferensi pers untuk memberikan prediksi tentang orang-orang yang lahir dalam simbol zodiak hewan kelahiran Tiongkok yang akan dimulai pada tahun baru Tiongkok 8 Februari mendatang.
Menurutnya, semua orang dengan shio binatang yang berhubungan dengan air akan beruntung. Warna-warna keberuntungan tahun ini adalah biru, hitam dan abu-abu, sementara industri yang diperkirakan akan berhasil adalah perkapalan, perbankan dan pariwisata. Hal ini dimuat dalam laman Rappler, sebagaimana dilansir Analisadayli.com, Kamis (31/12/2015). (***)
Sumber | : | Berbagai sumber |
Kategori | : | Umum, GoNews Group, Bukittinggi, Padang, Padangpanjang, Payakumbuh, Sumatera Barat |