Pemko Siapkan Dana Rp15 M Lanjutkan Gedung Operasi
Penulis: M.Siebert
PAYAKUMBUH-Pemko Payakumbuh tahun ini menyediakan dana Rp15 M untuk lanjutan pembangunan gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS), ruang Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU), dan ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) serta instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD) RSUD dr. Adnaan WD. Tahun 2015, pemko juga sudah mengucurkan dana Rp9,1 M lebih, untuk pembangunan tahap awal gedung berlantai empat itu.
Direktur RSUD Payakumbuh dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS, bersama Direktur Umum dan Keuangan Yusrizal, SKM, M.Kes, di Balaikota Payakumbuh, menginformasikan, Selasa (26/1), pembangunan tahap pertama gedung itu baru menyelesaikan struktur bangunan seluas lebih kurang 4000 meter itu. Tahun ini, akan dilanjutkan dengan pagu dana Rp15 M. Diharapkan, tahun anggaran ini bangunan pelayanan kesehatan itu rampung 100%.
Sementara, alat-alat kesehatannya, sebagian dibantu oleh pemerintah pusat lewat dana DAK. Namun, bantuan dana yang dijanjikan pusat, belum mencukupi untuk melengkapi seluruh fasilitas di gedung itu. Dan diharapkan, tahun depan seluruh kebutuhan peralatan di gedung tersebut akan terpenuhi, katanya.
Pembangunan gedung IBS, ICCU, NICU serta instalasi CSSD, itu sudah sejak lama diinginkan rumah sakit. Namun, karena keterbatasan anggaran daerah, memaksa pemko mambangunnya secara bertahap.
Kebijakan kepala daerah membangun prasarana tersebut, bukti nyata komitmen Walikota Payakumbuh Riza Falepi bersama DPRD dibidang ksehatan cukup tinggi. Sejalan dengan peningkatan pembangunan infrastruktur itu, akan diiringi dengan peningakatn SDM dan tambahan dokter ahli, ungkap Merry, mantan Kadiskes dan staf ahli walikota Payakumbuh ini.
Kebutuhan semua gedung itu, tambah Merry, sangat diperlukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan untuk rumah sakit modern. Ruangan NICU, misalnya, merupakan unit perawatan intensif untuk bayi baru lahir yang memerlukan perawatan khusus. Seperti bayi yang berat badannya rendah, fungsi pernafasan kurang sempurna, prematur, mengalami kesulitan dalam persalinan. Untuk beberapa hari, bayi tersebut harus diinapkan di ruang NICU.
Begitu juga ruangan instalasi bedah, yang amat dibutuhkan RSUD dr. Adnaan WD. Pasalnya, ruang bedah yang ada sekarang sangat terbatas, kurang representatif buat kegiatan operasi besar. Dengan adanya gedung tersebut, mudah-mudahan untuk operasi yang krusial dapat dilakukan di Payakumbuh, simpulnya.***
Kategori | : | Pemerintahan, Payakumbuh |