Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
5 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
5 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
5 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sedang Main Bola Karah, Siswa SMP Sungaitarab Ini Tersungkur dan Langsung Tewas

Sedang Main Bola Karah, Siswa SMP Sungaitarab Ini Tersungkur dan Langsung Tewas
ilustrasi
Rabu, 16 September 2015 20:54 WIB
Penulis: .
TANAHDATAR, GOSUMBAR.COM – Gelak ceria 10 siswa SMP Negeri 1 Sungaitarab, Tanahdatar yang sedang bermain bola kara di lapangan basket, seketika terhenti. Seorang pemain, Rahman (15), tiba-tiba tersungkur dan tak bangun-bangun lagi.

Cemas, rekannya melarikan ke ruang Tata Usaha (TU), untuk kemudian dirujuk ke RSUD Batusangkar. Tapi, apa hendak dikata, Rahman meregang nyawa. Dia menghela nafas terakhir di tengah keceriaannya bermain bola, Selasa (15/9) siang.

Tangis teman-teman Rahman langsung pecah. Tak ada yang menyangka, anak kelima tersebut pergi begitu cepat. Rahman, yang dikenal baik, dan tidak memilih teman, dipanggil Sang Khalik.

“Tidak mungkin, tidak mungkin. Mimpi mah. Mimpi...” ungkap sebagian teman Rahman. Mereka tak percaya, teman mereka telah meninggal.

Dikatakan Ragil, teman Rahman, saat istirahat pertama, dia, Rahman dan delapan temannya yang lain, memilih untuk bermain bola karah di lapangan basket. Bersama, mereka bermain dengan ceria.

”Tiba-tiba saja, Rahman terjatuh dengan sendirinya ke tembok. Kami langsung melarikannya ke ruang TU. Tapi, Rahman tidak kunjung sadar. Dia lalu dibawa ke Puskesmas, untuk kemudian ke IGD RSUD Ali Hanafiah. Tapi, Rahman tak tertolong,” papar Ragil.

Kabar duka ini langsung disampaikan ke ibu korban Ajarnis (51). Tangis Ajarnis tidak terbentung sewaktu mengetahui anak bungsunya itu sudah tidak bernyawa.

“Tadi pagi Rahman masih sehat-sehat saja, kakaknya saya suruh mengantarkannya ke sekolah tetapi kakaknya itu tidak mau karena badannya sedang panas-dingin. Lalu saya suruh kakaknya yang lain. Tak ada yang janggal,” tutur ibu korban.

Selain ibu korban, kakak kandungnya yang masih berseragam SMA juga terisak-isak meratapi kepergian adiknya itu. “Indak mungkin, indak mungkin,” begitu terdengar suara ratapannya di ruang IGD itu.

Polisi yang datang tidak bisa berkata banyak. Keluarga korban menolak untuk dilakukan visum. Meski demikian, polisi akan terus mendalami perihal meninggalnya Rahman dan akan memanggil saksi.(n)

Sumber:posmetropadang.co.id
Kategori:Tanah Datar, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/