Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
11 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
10 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
10 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Kenapa Harga Solar Diturunkan, Premium Tidak? Ini Penjelasan Pertamina

Kenapa Harga Solar Diturunkan, Premium Tidak? Ini Penjelasan Pertamina
ilustrasi
Senin, 12 Oktober 2015 08:15 WIB
Penulis: .
JAKARTA, GOSUMBAR.COM - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menyebutkan, harga solar lebih tepat diturunkan daripada harga Premium.

Karena, menurut dia, hampir 46 persen dari 104 juta kendaraan merupakan angkutan truk dan barang yang mengonsumsi solar.

Hal ini berbanding terbalik dengan Premium yang 43 persen konsumennya adalah angkutan pribadi.

“Sehingga untuk menggerakkan sektor riil di masyarakat, pilihannya adalah menyesuaikan harga solar," kata Wianda di Jakarta, Minggu, 11 Oktober 2015.

Sebelumnya, dalam pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid III Rabu pekan lalu, harga solar bersubsidi diturunkan sebesar Rp 200 per liter, sehingga harganya pun turun dari Rp 6.900 menjadi Rp 6.700 per liter.

Wianda mengatakan, Pertamina sudah  lebih dahulu menurunkan harga beberapa produk bahan bakarnya lainnya sebelum pemerintah menurunkan harga solar bersubsidi.

Misalnya saja harga elpiji 12 kilogram telah diturunkan sebesar Rp 6.700 per tabung pada pertengahan September 2015.

Lalu, pada awal Oktober, harga BBM non-subsidi Pertamax juga sudah turun Rp 250 per liter.

Selain itu, Pertamina juga telah menurunkan harga Avtur sekitar 5,2 persen terhadap harga riil dalam denominasi dolar Amerika Serikat, khususnya di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten.

Begitu pula harga Pertalite pun telah diturunkan sebesar Rp 100 per liter dari Rp 8.400 menjadi Rp 8.300 per liter. ***

Sumber:tempo.co
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/