Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
10 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Benarkah Kabut Asap Bisa Menimbulkan Korban Jiwa? Begini Pendapat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

Benarkah Kabut Asap Bisa Menimbulkan Korban Jiwa? Begini Pendapat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
ilustrasi
Selasa, 13 Oktober 2015 07:35 WIB
Penulis: .
JAKARTA, GOSUMBAR.COM - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan, kabut asap tidak akan menyebabkan korban jiwa. Hal ini berlaku bagi mereka yang dalam kondisi sehat. Namun, mereka yang telah memiliki kondisi kesehatan yang buruk memang memiliki resiko kesehatan berbeda.

"Perlu dilakukan autopsi lebih lanjut. Tapi sejauh ini, yang jadi korban jiwa biasanya yang juga punya penyakit lain," kata ketua PDPI Arifin Nawas usai konferensi pers di Rumah Sakit Harapan, Jakarta, Senin, 12 Oktober 2015.

Bahkan Arifin juga mengungkapkan menggunakan tabung oksigen seperti yang sedang diributkan saat ini tidaklah perlu dilakukan.

Mereka yang membutuhkan tabung oksigen hanyalah mereka yang punya penyakit bawaan lain. Ia mencontohkannya dengan tukang sate, yang meskipun setiap hari menghirup asap, toh ia tak lantas terpapar Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Perwakilan kementerian kesehatan, yaitu Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Achmad Yurianto mengaku mengetahui korban akibat ISPA justru dari media. Dia mengungkapkan data korban yang ada merupakan kumulatif sejak bulan September.

Menurut dia tidak semua korban akibat terkena kabut asap. "Tapi kalau karena ISPA tadi udah dibilang kan, gak akan ada," ujar Achmad Yurianto yang biasa disapa Yuri ini.

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho hingga saat ini sudah ada 40 juta jiwa terkena paparan asap dan 9 orang meninggal akibat paparan asap langsung dan tidak langsung. Semntara itu kebakaran hutan masih belum membaik.

Hasil rapat dengan BNPB bersama dengan komisi VIII menyebutkan bahwa kondisi titik api masih terdapat di Kalimantan dan Sumatera. Saat ini pergerakan angin sudah mengarah ke arah Barat, berbeda dengan sebelumnya yang ke arah Utara yang menyebabkan Singapura dan Malaysia turut merasakan dampaknya.

Presiden Joko Widodo sendiri saat ini mengungkapkan agar semua pihak fokus menangani bencana ini. Ia juga menargetkan bencana ini agar dapat ditangani secepatnya paling tidak dalam dua minggu sudah selesai. ***

Sumber:tempo.co
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/