Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
20 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
2
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
19 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
3
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
19 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
4
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
20 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
5
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
4 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
6
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
4 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Walikota Padang: Riza Chalid Sudah Menyakiti Warga Minang

Walikota Padang: Riza Chalid Sudah Menyakiti Warga Minang
M. Riza Chalid
Senin, 14 Desember 2015 19:47 WIB
PADANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang tak berkenan dengan pernyataan M. Riza Chalid yang menyebut Sumatera Barat sebagai provinsi Dajjal, dalam rekaman percakapan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin.

Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan ungkapan dajjal sangat menyakiti perasaan warga Minang. Ia sangat menyayangkan seorang pengusaha seperti Rizal Chalid mengatakan hal seperti itu.

"Dajjal itu kan sama dengan satu orang yang senang melakukan kerusakan, lalu orang tak ada kebaikan. Itu disampaikan kalimat itu, apakah memang seperti itu warga Sumbar (Sumatra Barat)," katanya kepada Republika, Senin (14/12/2015).

Mahyeldi mempertanyakan perlakuan masyarakat Minangkabau yang membuat Riza Chalid, menyebut orang Padang adalah dajjal. Menurutnya, masyarakat Minangkabau memang berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Di Minangkabau, ia mengatakan, terdapat sejumlah aturan yang mendasarkan pada adat istiadat.

Sehingga, menurutnya, tidak akan ada hambatan apabila komunikasi maupun kejelasan dapat menyakinkan masyarakat. Menurutnya, ucapan Riza Chalid tersebut, melanggar etika berbangsa, bernegara dan beragama.

"Tapi masalah ungkapan kalimat yang digunakan seperti itu, saya kira itu keterlaluan. Oleh sebab itu, saya sebagai wali kota harus menyikapi ini, sesuatu yang melecahkan dan terkesan merendahkan dan itu harus disikapi," jelasnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:republika.co.id
Kategori:Sumatera Barat, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/