Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
12 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
12 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
11 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Myanmar - Malaysia Tegang... PM Najib Razak akan Pimpin Langsung Aksi Solidaritas untuk Rohingya

Myanmar - Malaysia Tegang... PM Najib Razak akan Pimpin Langsung Aksi Solidaritas untuk Rohingya
Perdana Menteri Najib Razak.
Sabtu, 03 Desember 2016 14:02 WIB
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia menggambarkan kekerasan terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya di Myanmar sebagai pembersihan etnis. Bahkan, pemerintah berencana menggelar aksi solidaritas di Kuala Lumpur yang dipimpin langsung Perdana Menteri Najib Razak.

Pernyataan dengan nada keras tersebut disampaikan setelah sehari sebelumnya Myanmar mengingatkan bahwa Malaysia harus menghormati kedaulatan masing-masing dan mengikuti kebijakan ASEAN yang tidak saling mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

"Fakta bahwa hanya satu etnis tertentu yang dipaksa keluar adalah defenisi dari pembersihan etnis. Praktek seperti ini harus dihentikan dan harus dihentikan segera agar mengembalikan keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Malaysia, Sabtu (3/12).

Malaysia yang mayoritas Muslim terus menerus mengecam penanganan kekerasan oleh Myanmar di negara bagian Rakhine, membuat ratusan orang terpaksa melarikan diri ke perbatasan dengan Bangladesh. Selain itu, kritikan juga ditujukan kepada pihak militer yang diyakini melakukan banyak kekerasan terhadap warga Muslim Rohingya.

Hidup dalam tekanan dan kemiskinan memaksa ribuan etnis Rohingya melarikan diri meninggalkan Myanmar, terutama setelah terjadinya bentrokan antara kelompok Budha dan Muslim pada empat tahun lalu. Sebagian dari mereka diselundupkan atau menjadi korban perdagangan manusia di Thailand, Malaysia dan kawasan sekitarnya.

Isu Rohingya juga mendatangkan ancaman terhadap keamanan Malaysia karena semakin banyaknya etnis Rohingya yang melarikan diri ke negara itu serta negara tetangga lainnya. Akibatnya, isu pengungsi Rohingya sudah menjadi isu internasional.

Wakil Direktur Kepresidenan Myanmar U Zau Htay seperti dikutip Myanmar Time, Jumat, meningatkan Malaysia untuk menghormati kedaulatan negaranya. Malaysia minggu lalu memanggil duta besar Myanmar terkait kebijakan soal Rohingya.

Selain itu Malaysia juga memutuskan untuk membatalkan pertandingan persahabatan sepak bola U-22 di Myanmar sebagai bentuk protes. Para pejabat tinggi Malaysia, dipimpin oleh Najib, menurut rencana akan menggelar aksi solidaritas pada Minggu (4/12).(rol)

Editor:wawan k
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/